Sunday, June 04, 2006

Fakultas Pendidikan

Pendidikan, juga merupakan hajat asasi manusia. Setiap warga negara berhak untuk memperolehnya. Kegiatan pendidikan, pada hakikatnya adalah suatu usaha untuk membiasakan manusia, lebih baik dari sebelumnya. Maksudnya, memiliki keluhuran budi, moral dan akhlak yang lebih tinggi. Hal tersebut tergambar dari penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan serta kemampuan karya cipta yang lebih baik, guna meningkatkan kesejahteraan umat manusia.</div>
Pada kenyataannya, pencapaian tujuan ideal pendidikan tersebut, tidaklah mudah. Karena, diperlukan banyak prasyarat, seperti staf pengajar yang bermutu, fasilitas pendidikan yang memadai, sistem pendidikan dan formulasi kurikulum yang sesuai dengan hajat, serta kebijakan politik pendidikan yang kondusif. Di samping itu, untuk menjamin mutu, penyelenggaraan proses pendidikan yang berkesinambungan, harus dilaksanakan oleh setiap institusi pendidikan.
Strategi yang dapat menjamin manusia mendapatkan pendidikan optimal dan berkesinambungan adalah One Pipe Education System. Sistem ini, harus dilengkapi oleh minimal tiga jalur, yaitu jalur akademis, jalur kombinasi (akademis dan keahlian), dan jalur keahlian. Ketersediaan ketiga jalur ini, akan mempermudah pembimbingan manusia dalam menyalurkan bakat dasarnya hingga mencapai tingkat pendidikan yang tertinggi di bidangnya.
Di Indonesia, pada saat ini, prasyarat-prasyarat proses pendidikan tersebut di atas, sebagian besar belum terpenuhi. Sehingga, mutu hasil pendidikan, belum mampu menjawab tantangan zaman, bahkan cenderung menurun. Salah satu penyebabnya adalah belum berimbangnya antara orientasi ekonomi dan orientasi pendidikan, dalam pelaksanaan pendidikan di institusi-institusi pendidikan.
Melalui pembenahan pada setiap tingkatan, maka proses pendidikan di perguruan tinggi, harus mampu menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengkajian iptek, serta memberikan bimbingan yang bermanfaat pada masyarakat. Pada akhirnya, upaya pembenahan ini akan berguna bagi umat manusia secara keseluruhan.Untuk menempatkan kembali proses pendidikan, agar sesuai dengan cita-cita atau tujuan pendidikan yang sebenarnya, UAZ, melakukan pembenahan-pembenahan mendasar pada setiap tingkatan atau strata pendidikan. Mulai dari strata pendidikan dasar, hingga pendidikan tinggi. Untuk itu UAZ, menyeleng-garakan Fakultas Pendidikan, dengan berbagai kelengkapan yang telah dipersiapkan.
Fakultas Pendidikan mempunyai laboratorium lapangan, yaitu sekolah dasar dan sekolah tingkat menengah. Sekolah tingkat menengah, telah berlangsung selama enam tahun. Lebih dari 7.200 pelajar, saat ini belajar dan tinggal di MAZ. Santri dewasa pun ikut melengkapi laboratorium Fakultas Pendidikan. Santri dewasa yang berjumlah 483 orang, terdiri dari karyawan MAZ yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan dasar dan menengah.
Bacaan Selanjutnya!

Fakultas Bahasa Terpadu

Penguasaan bahasa merupakan salah satu prasyarat untuk berperan serta dalam tatanan global. Penguasaan berbagai bahasa internasional seperti bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Arab, Mandarin, Parsi, Belanda, dan Jepang mutlak diperlukan. Untuk itu diperlukan pendidikan bahasa yang terpadu, yang mengombinasikan kemampuan teknik berbahasa dan kemampuan memahami kulturnya agar dapat terjalin hubungan antarbangsa yang harmonis.
Mengantisipasi hajat di atas, UAZ melaksanakan Fakultas Bahasa Terpadu. Dalam persiapannya, telah tersedia 2 laboratorium bahasa yang dilengkapi dengan berbagai kelengkapan dengan menggunakan sistam komputerisasi. Perpustakaan yang dilengkapi dengan literatur yang memadai pun telah tersedia.
Program pendidikan kebahasaan pun telah dilaksanakan. Hingga saat ini telah dilaksanakan Program Pendidikan Bahasa Terpadu (P2BT). Program ini diikuti oleh 85 mahasiswa dan diasuh oleh 15 dosen. Di samping program D4, juga dilaksanakan kursus-kursus bahasa yang meliputi bahasa Arab, Jepang, dan Prancis.
Kursus bahasa tersebut telah diikuti oleh lebih dari 500 mahasiswa. Untuk bahasa lain, Mandarin contohnya, UAZ telah melaksanakan kerjasama dengan Kedutaan Besar Taiwan untuk Indonesia, untuk mendatangkan pengajar-pengajar bahasa Mandarin di Al-Zaytun.
Bacaan Selanjutnya!

Fakultas Teknologi Informasi


Pada era globalisasi, tuntutan hajat informasi, menjadi sangat penting. Perkembangan teknologi informasi, semakin pesat dalam kurun 10 tahun terakhir ini. Teknik Informasi, dewasa ini, dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi yang up to date dengan meminimalisir kendala ruang dan waktu. Dalam hal ini Teknologi Informasi (TI) menjadi unsur yang sangat diperlukan.
Saat ini, pemanfaatan sistem informasi di Indonesia, baru dapat dirasakan, oleh sebagian kecil masyarakat, yang umumnya berada di perkotaan. Padahal, sebagian besar informasi strategis yang diperlukan untuk pengelolaan negara, berada pada lapisan masyarakat desa. Di antara penyebabnya ialah terbatasnya sarana dan prasarana pendukung juga ketersediaan tenaga-tenaga profesional TI.
Sedangkan, mereka yang berminat untuk terlibat aktif di wilayah perdesaan, lebih terbatas lagi. Maka, tenaga-tenaga professional, di bidang sistem informasi dengan kemampuan terkini, mutlak diperlukan.
Memandang persoalan di atas, UAZ bersiap diri untuk mewujudkan Fakultas IT dengan menyediakan berbagai sarana. Sejumlah 294 unit computer yang tersebar di seluruh lingkungan MAZ, telah terakses online, pada internet. Untuk terakses pada internet, digunakan antene parabola VSAT (Very Small Aperture Terminal) dengan kapasitas bandwith 512 KBPS (KiloBit Per Second). Sedangakan infra struktur jaringan antar komputer, menggunakan teknologi fiber optic. Kemudian komputer juga dilengkapi dengan 11 pusat penyimpanan data (server).
Upaya lainnya, Fakultas IT, bersama dengan ECS (Educational Counseling Service) MAZ, merintis kerjasama dengan beberapa lembaga sertifikasi dan institusi pendidikan luar negeri. Kerja sama tersebut, antara lain berupa program sertifikasi ICDL (International Computer Driving Licence) dan program akademik Teknologi Informasi dari NCC (National Computing Centre) Education, yang berkantor pusat di London.
Program ini dilaksanakan secara online kepada kantor pusat masing-masing. Untuk melaksanakan program pendidikan IT ini, dibentuk Al-Zaytun Global Information and Communication Technology (AGICT) yang sekaligus sebagai embrio terbentuknya Fakultas IT.
Dalam perjalanannya, AGICT telah memiliki 2.713 siswa program ICDL. Terdiri dari 1.595 siswa yang masih aktif belajar dan 1.118 siswa yang telah menyelesaikan program IT tahap pertama. Mereka yang telah lulus dan melanjutkan ke ICCS (International Certificate in Computer Studies) salah satu program NCC, sejumlah 704 siswa. ► (Sumber Ensiklopedi TI).
Bacaan Selanjutnya!

Fakultas Kedokteran

Kebutuhan yang mendasar selanjutnya adalah bidang kesehatan, baik secara personal maupun masyarakat, dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai tingkat kesadaran yang rendah di bidang ini. Kesehatan juga merupakan dasar bagi pembentukan sumber daya manusia yang baik.

Mulai dari kehamilan, sampai kehidupan dewasa dan tua, memerlukan pengetahuan kesehatan yang baik. Penyediaan tenaga kesehatan merupakan prasyarat yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan (khususnya dokter), harus dapat menjadi fasilitator pendidikan kesehatan di masyarakat.
Pemikiran di atas, mendorong pengasuh MAZ memprioritaskan pewujudan Fakultas Kedokteran pada tahap pertama. Kesiapan Fakultas Kedokteran telah pun dilaksanakan. Hospital kampus dengan 12 dokter yang siaga 24 jam dan segala peralatan mutakhirnya telah berfungsi melayani kasus-kasus kesehatan. Bukan hanya diperuntukkan bagi penghuni MAZ sekira 12.000 personil, tapi juga bagi masyarakat sekitar kampus yang menghajatkannya.
Bacaan Selanjutnya!

Fakultas Tehnik Terpadu

Pembangunan fisik, di wilayah perdesaan maupun perkotaan, menghajatkan keahlian yang terpadu. Hal ini dimaksudkan, agar kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan secara baik, efisien, efektif dan berkelanjutan. Untuk itu, sudah saatnya, Indonesia mempunyai tenaga-tenaga yang berpengetahuan dan ahli, sesuai dengan tuntutan pembangunan tersebut.
Sehubungan dengan itu, UAZ memandang perlu mewujudkan Fakultas Teknik Terpadu. Makna terpadu, diarahkan pada upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Untuk mewujudkan tenaga ahli di bidang teknik tersebut, UAZ menyiapkan kurikulum yang komprehensif dan dilengkapi dengan sarana-sarana laboratorium baik indoor, maupun lapangan.
Laboratorium lapangan bagi Fakultas Teknik disediakan dengan skala pembangunan yang telah berjalan. Misalnya untuk jurusan teknik sipil, telah tersedia workshop konstruksi baja, batching plan, laboratorium uji beton, water treatment system, sewage treatment plant (STP: unit pengolahan limbah) berupa penggunaan sistem biofilter, gedung-gedung dan sarana infrastruktur baik yang sudah ada maupun yang dalam penyelesaian dengan alat-alat berat dan perlengkapan lainnya.
Jurusan arsitek, juga menyiapkan workshop furniture sebagai salah satu laboratorium lapangan, laboratorium komputer untuk studio gambar, proyek pembangunan MAZ dan lain sebagainya. Jurusan mesin pun telah tersedia workshop bubut, dan workshop perawatan alat berat kendaraan.
Jurusan Elektro, juga memliki Powerhouse, dilengkapi dengan generator mutakhir berkapasitas besar berikut kelengkapannya dan instalasi yang ada pada tiap proyek pembangunan yang dilaksanakan.
Selain itu, merupakan embrio terbentuknya Fakultas Teknik Terpadu, juga telah dilaksanakan program diploma dua (D2) Pendidikan Teknik Terpadu (P2T2). Para mahasiswa dan dosennya hingga kini telah memberikan banyak sumbangan yang bermanfaat, bukan hanya dari keilmuan, tapi juga, kerja bagi perjalanan pembangunan sarana fisik di MAZ.
Bacaan Selanjutnya!

Fakultas Pertanian Sebagai Unggulan

Pertanian, harus dikelola secara optimal, efisien dan berkesinambungan, sehingga dapat dijadikan andalan untuk menghidupi bangsa. Untuk mengelola secara baik sektor ini, dihajatkan sumber daya manusia yang handal, terutama tenaga kerja terdidik dan terlatih. Untuk dapat menghasilkan tenaga kerja pertanian yang handal dan terdidik, itu diperlukan suatu model pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Pemikiran di atas menjadi alasan, maka Fakultas Pertanian Terpadu dijadikan fakultas unggulan di UAZ. Tim jurnalistik MAZ yang secara khusus menulis untuk Tokoh Indonesia, menguraikan dasar pemikiran dijadikannya Fakultas Pertanian sebagai unggulan. Disebut bahwa tantangan sektor pertanian pada era globalisasi saat ini sarat dengan persaingan.

Selain dituntut untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas, produktivitas yang tinggi, juga harus dapat dilaksanakan secara efisien. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pertanian yang dilaksanakan secara terpadu serta dilandasi dengan ilmu dan teknologi, diharapkan dapat menjadi jawaban, atas tantangan sektor pertanian, di masa mendatang.
Hajat hidup manusia terhadap pangan yang aktual, tidak dapat diabaikan. Pangan aktual adalah hajat yang mendesak, tiada putus-putusnya dan merupakan inti dari kehidupan manusia. Kualitas kehidupan bangsa sangat bergantung pada apa yang mereka konsumsi, sehari-hari. Semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa akan semakin mudah pula bangsa itu untuk mencapai kemajuan yang diharapkan. Pengelolaan pangan aktual di Indonesia adalah pekerjaan besar dan mencakup aspek yang sangat luas. Perhatian bangsa ini pada persoalan tersebut, masih jauh dari yang diharapkan.
Padahal, sumberdaya alam, yang mendukung tercukupinya hajat pangan aktual, sangat melimpah. Keterbatasan kesadaran, perhatian, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumberdaya manusia mahir untuk mengelolanya, harus segera diganti dengan keseriusan.
Dalam implementasinya, UAZ berdaya upaya mewujudkan berbagai sarana yang memadai di bidang pertanian. Bermodalkan sarana tersebut, Fakultas Pertanian Terpadu diharapkan dapat berkreasi dan berinovasi secara leluasa, sehingga dapat berperan, menyumbangkan keilmuan, untuk membangun bangsa.
Fakultas Pertanian Terpadu, telah memiliki laboratorium lapangan seluas 800 hektar dari 1.200 hektar, lahan MAZ. Luas lahan yang disediakan tersebut, akan memberikan kesempatan pada mahasiswa pertanian untuk mampu mempraktekkan keilmuannya, berskala riset dan produksi. Hal tersebut, membantu perkembangan ilmu sekaligus menunjang pendapatan UAZ, untuk menyokong kemandiriannya.
Selain lahan yang telah tersedia, sarana laboratorium yang mendukung produktivitas pertanian dan peternakan telah berjalan dengan baik. Contohnya, laboratorium kultur jaringan (Tissue culture) dengan berbagai kelengkapannya. Selain itu, ada juga laboratorium IB (inseminasi buatan) dan ET (embrio transfer) untuk peternakan. Sedangkan untuk perikanan, telah dilengkapi pula dengan hatchery, empang-empang air tawar, jaring-jaring apung, dan lain sebagainya. Untuk kehutanan, telah disediakan lahan pembibitan HTI (hutan tanaman industri) dan berhektar-hektar lahan yang telah dibudidayakan tanaman keras, dari berbagai jenis, sebagai laboratorium lapangan jurusan kehutanan.
Program Pendidikan Pertanian Terpadu sebagai embrio Fakultas Pertanian bukan hanya menyiapkan sarana lahan dan laboratorium, namun telah pula melaksanakan praktek pertanian dan peternakan dengan menyediakan bibit-bibit unggul. Populasi sapi, kambing, telah ribuan jumlahnya dan beraneka ragam bangsanya.
Demikian pula dengan unggas. Hewan langka, seperti rusa, merak, kasuari, kangguru dan lainnya telah beranak pinak dan dilestarikan, untuk tujuan penelitian. Ribuan jenis tanaman dan jutaan tanaman keras telah ditanam, mengasrikan lingkungan MAZ. Ratusan hektar lahan, telah dikelola dengan baik, untuk tanaman muda (semusim) dengan sistem pengairan yang telah diatur dengan baik.Infrastruktur juga telah disiapkan. Aset jalan, normalisai sungai, water treatment, catchments area (cekungan penangkap air) telah tersedia. Waduk di atas permukaan tanah, seluas 1 hektar dengan kedalaman 9 m telah tersedia. Waduk itu berfungsi untuk menampung hasil pengolahan air limbah sekaligus penjernihan.
Semua itu, memungkinkan civitas akademikia Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) MAZ, yang lebih dari 300 personil (mahasiswa dan dosen), mampu mengelola pertanian dan peternakan dengan hasil yang mampu menyubsidi biaya hidup dan kuliah mereka di MAZ. Para mahasiswa P3T yang telah terlatih bertahun-tahun (dengan program D-2 dan D-4nya) dan belasan doktor, adalah faktor pendukung yang sangat penting, dalam terwujudnya Fakultas Pertanian Terpadu. ► (Sumber Ensiklopedi TI)
Bacaan Selanjutnya!

Riset, Spirit, Visi dan Misi UAZ

Riset menjadi sifat dari UAZ, dimaksudkan agar UAZ menjadi center of research (pusat riset). Dengan demikian fungsi motto Ma’had sebagai pusat pendidikan akan menjadi lebih nyata. “Tidak boleh ada sesuatu pun yang wujud di UAZ yang tidak akurat,” tegas Syaykh Panji Gumilang.

Semua harus berdasarkan penelitian yang seksama. Sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan dikembangkan. Ukuran akurat yang dimaksud adalah dapat dijadikan referensi, di tataran pendidikan bertaraf internasional. Spirit pesantren yang diwujudkan dalam sistem boarding school akan berfungsi sebagai katalisator munculnya penemuan-penemuan ilmiah yang aktual dan up to date. Spirit pesantren yang di setting secara modern, juga akan memacu, terbentuknya masyarakat yang toleran dan damai.

Kesatuan strategi di atas, bila dijalankan dengan baik, akan memunculkan lembaga pendidikan yang dapat menjadi contoh, bagi kehidupan bangsa.Untuk itulah dibangun visi UAZ, yaitu: “menjadi center of excellence dan universitas riset internasional dengan jiwa pesantren, bersistem modern, berlandaskan budaya toleransi dan budaya damai.”Berdasarkan visi diatas, dibangun pula misi UAZ, meliputi:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk mempersiapkan peserta didik yang berakidah kokoh kuat terhadap Allah dan syaria’tnya, menyatu di dalam tauhid, berakhlak al-karimah, cerdas, bajik bijak, berpengetahuan luas, berketerampilan tinggi yang tersimpul dalam basthatan fi al-‘ilmi wa al-jismi sehinga sanggup dan mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan negara dan bangsanya dan masyarakat antarbangsa dengan penuh kesejahteaan dan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi.
2. Mengembangkan iptek secara terpadu dan efisien untuk menjawab tantangan pembangunan masa depan.3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang iptek secara terpadu untuk mewujudkan negara Indonesia yang kuat, adil dan makmur.

Output UAZ

Berdasarkan visi dan misi diatas, diharapkan UAZ, mampu membimbing mahasiswanya untuk mencapai tingkatan S3 yang berkualitas baik dan dapat mengabdikan ilmu dan tenaganya kepada bangsa ini, pada usia produktif. Hal itu disimpulkan sebagai berikut:
1. Lulusan berkualitas yang memiliki imtak dan menguasai iptek berlandaskan budaya toleransi
dan budaya perdamaian.
2. Pengembangan iptek berkualitas yang dapat menjadi trend setter bagi masyarakat ilmiah.
3. Produk dan jasa yang berkualitas serta berdaya saing.

Manusia berkualitas, tidak diperoleh dari bahan dasar yang berkualitas saja, tapi juga harus diproses dengan mesin atau sistem yang berkualitas pula. Ketelitian memproses bahan yang berkualitas, menjadi hasil yang berkualitas, adalah syarat bagi suksesnya sebuah hasil.

Demikian pula halnya dengan pendidikan. “Pendidikan yang tidak terencana dan tidak tersistem, akan menjerumuskan bangsa ke tempat yang lebih terpuruk lagi. One pipe education system (pendidikan satu pipa) yang diwujudkan MAZ, akan menjadi solusi yang jitu bagi menjawab persoalan pendidikan dan kehidupan bangsa. Semoga Bangsa ini bangkit, maju dan jaya,” tulis tim jurnalistik MAZ. ► (Sumber Ensiklopedi TI)
Bacaan Selanjutnya!

Saturday, June 03, 2006

Universitas Riset International

Ma’had Al-Zaytun yang telah mengorbit dalam jagat raya pendidikan tingkat sekolah menengah sejak 1999, tahun ini, tepatnya Agustus 2005, segera memulakan pendidikan tinggi dengan nama Universitas Al-Zaytun (UAZ). Pengoperasian UAZ ini merupakan pewujudan sistem pendidikan satu pipa (one pipe education system), yang sejak awal dicanangkan Syaykh Ma’had Al-Zaytun Dr Abdussalam Panji Gumilang.

Jaminan mutu adalah alasan utama penerapan system pendidikan satu pipa Al-Zaytun. Sekali bergerak mendidik, kata Syaykh Ma’had Al-Zaytun, harus berkualitas dan berkelas dunia. “Al-Zaytun, jangan berbuat yang tidak bermutu. Untuk apa kita mendidik, bila hasilnya akan sia-sia,” seruan yang sering ditekankan Syaykh Ma’had Al-Zaytun kepada segenap eksponen dan guru Al-Zaytun.

Al-Zaytun yang lahir dari sebuah gagasan dan konsep brilian telah memunculkan sebuah paradigma baru pendidikan di negeri ini. Tidak sekadar mengubah kesan kumuh lembaga pendidikan pesantren menjadi modern, dan mengubah penampilan dari pakai sarung menjadi berpakaian lengkap dengan jas dan dasi, tetapi juga mengubah paradigma dan wawasan menjadi berskala global. Al-Zaytun adalah lembaga pendidikan Indonesia yang disetting dengan jaminan mutu berskala global.Guna lebih menjamin kualitas itu, maka one pipe education system dijadikan madzhab pendidikan Al-Zaytun. Dengan sistem tersebut, santri berpeluang menempuh pembelajaran di MAZ, selama 20 tahun secara berkelanjutan. Mulai sekolah dasar, pada umur enam tahun hingga mencapai gelar doktor (S3) pada usia 25 tahun.

Diharapkan, pada usia sedini mungkin (25 tahun), para alumni Al-Zaytun telah dapat mengabdikan dirinya pada bangsa dan negaranya, dalam kapasitasnya sebagai doktor. Tidak heran bila orang yang telah menyaksikan dan mendalami secara seksama sistem pendidikan yang dianut Al-Zaytun, merasa berkeyakinan bahwa Al-Zaytun akan melahirkan putera-puteri bangsa yang akan mempercepat kemajuan bangsa ini sehingga mampu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi di tataran kehidupan antar bangsa.

Persiapan Menuju Universitas

Pada akhir Mei 2005, MAZ meluluskan lebih dari 1.200 pelajar tingkat menengah atas. Sebagai konsekuensi menganut pendidikan bersistem satu pipa, MAZ harus menyiapkan terwujudnya universitas, yang dapat menampung mereka dan siapa pun (dari luar pelajar MAZ) yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di MAZ.Untuk itu, berbagai persiapan, dilakukan dengan seksama. Gedung perkuliahan berlantai 7, ditambah 1 basemen, dengan luas lantai 24 ribu m2 pun telah disiapkan, bernama Gedung Perkuliahan Jenderal Besar H Muhammad Soeharto. Ruangan-ruangan dalam gedung tersebut, telah didesain sesuai dengan hajat universitas. Terdapat 40 ruang kuliah, dengan luas masing-masing, 96 m2; 20 ruang kuliah berbentuk segi enam, masing-masing seluas 120 m2; delapan ruang kuliah berbentuk tribune, seluas masing-masing 144 m2; 40 laboratorium dengan luas masing-masing 96 m2; 88 ruang rektorat dan dekanat dengan total luas 1353 m2; dua ruang pertemuan, masing-masing seluas 480 m2; 1 auditorium seluas 1.008 m2 dan ruang pendukung lainnya.

Pada tahap pertama, UAZ menyelenggarakan pendidikan dengan enam fakultas, yaitu: Fakultas Pertanian Terpadu, Fakultas Teknik Terpadu, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informasi (Information Technology), Fakultas Bahasa Terpadu dan Fakultas Pendidikan.

Kemudian setelah berjalan dua hingga tiga semester, akan ditambah dengan fakultas-fakultas lainnya, baik eksakta maupun sosial, seperti Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan lain-lain. ► (Sumber Ensiklopedi TI)
Bacaan Selanjutnya!