Sunday, June 04, 2006

Fakultas Pertanian Sebagai Unggulan

Pertanian, harus dikelola secara optimal, efisien dan berkesinambungan, sehingga dapat dijadikan andalan untuk menghidupi bangsa. Untuk mengelola secara baik sektor ini, dihajatkan sumber daya manusia yang handal, terutama tenaga kerja terdidik dan terlatih. Untuk dapat menghasilkan tenaga kerja pertanian yang handal dan terdidik, itu diperlukan suatu model pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Pemikiran di atas menjadi alasan, maka Fakultas Pertanian Terpadu dijadikan fakultas unggulan di UAZ. Tim jurnalistik MAZ yang secara khusus menulis untuk Tokoh Indonesia, menguraikan dasar pemikiran dijadikannya Fakultas Pertanian sebagai unggulan. Disebut bahwa tantangan sektor pertanian pada era globalisasi saat ini sarat dengan persaingan.

Selain dituntut untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas, produktivitas yang tinggi, juga harus dapat dilaksanakan secara efisien. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pertanian yang dilaksanakan secara terpadu serta dilandasi dengan ilmu dan teknologi, diharapkan dapat menjadi jawaban, atas tantangan sektor pertanian, di masa mendatang.
Hajat hidup manusia terhadap pangan yang aktual, tidak dapat diabaikan. Pangan aktual adalah hajat yang mendesak, tiada putus-putusnya dan merupakan inti dari kehidupan manusia. Kualitas kehidupan bangsa sangat bergantung pada apa yang mereka konsumsi, sehari-hari. Semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa akan semakin mudah pula bangsa itu untuk mencapai kemajuan yang diharapkan. Pengelolaan pangan aktual di Indonesia adalah pekerjaan besar dan mencakup aspek yang sangat luas. Perhatian bangsa ini pada persoalan tersebut, masih jauh dari yang diharapkan.
Padahal, sumberdaya alam, yang mendukung tercukupinya hajat pangan aktual, sangat melimpah. Keterbatasan kesadaran, perhatian, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumberdaya manusia mahir untuk mengelolanya, harus segera diganti dengan keseriusan.
Dalam implementasinya, UAZ berdaya upaya mewujudkan berbagai sarana yang memadai di bidang pertanian. Bermodalkan sarana tersebut, Fakultas Pertanian Terpadu diharapkan dapat berkreasi dan berinovasi secara leluasa, sehingga dapat berperan, menyumbangkan keilmuan, untuk membangun bangsa.
Fakultas Pertanian Terpadu, telah memiliki laboratorium lapangan seluas 800 hektar dari 1.200 hektar, lahan MAZ. Luas lahan yang disediakan tersebut, akan memberikan kesempatan pada mahasiswa pertanian untuk mampu mempraktekkan keilmuannya, berskala riset dan produksi. Hal tersebut, membantu perkembangan ilmu sekaligus menunjang pendapatan UAZ, untuk menyokong kemandiriannya.
Selain lahan yang telah tersedia, sarana laboratorium yang mendukung produktivitas pertanian dan peternakan telah berjalan dengan baik. Contohnya, laboratorium kultur jaringan (Tissue culture) dengan berbagai kelengkapannya. Selain itu, ada juga laboratorium IB (inseminasi buatan) dan ET (embrio transfer) untuk peternakan. Sedangkan untuk perikanan, telah dilengkapi pula dengan hatchery, empang-empang air tawar, jaring-jaring apung, dan lain sebagainya. Untuk kehutanan, telah disediakan lahan pembibitan HTI (hutan tanaman industri) dan berhektar-hektar lahan yang telah dibudidayakan tanaman keras, dari berbagai jenis, sebagai laboratorium lapangan jurusan kehutanan.
Program Pendidikan Pertanian Terpadu sebagai embrio Fakultas Pertanian bukan hanya menyiapkan sarana lahan dan laboratorium, namun telah pula melaksanakan praktek pertanian dan peternakan dengan menyediakan bibit-bibit unggul. Populasi sapi, kambing, telah ribuan jumlahnya dan beraneka ragam bangsanya.
Demikian pula dengan unggas. Hewan langka, seperti rusa, merak, kasuari, kangguru dan lainnya telah beranak pinak dan dilestarikan, untuk tujuan penelitian. Ribuan jenis tanaman dan jutaan tanaman keras telah ditanam, mengasrikan lingkungan MAZ. Ratusan hektar lahan, telah dikelola dengan baik, untuk tanaman muda (semusim) dengan sistem pengairan yang telah diatur dengan baik.Infrastruktur juga telah disiapkan. Aset jalan, normalisai sungai, water treatment, catchments area (cekungan penangkap air) telah tersedia. Waduk di atas permukaan tanah, seluas 1 hektar dengan kedalaman 9 m telah tersedia. Waduk itu berfungsi untuk menampung hasil pengolahan air limbah sekaligus penjernihan.
Semua itu, memungkinkan civitas akademikia Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) MAZ, yang lebih dari 300 personil (mahasiswa dan dosen), mampu mengelola pertanian dan peternakan dengan hasil yang mampu menyubsidi biaya hidup dan kuliah mereka di MAZ. Para mahasiswa P3T yang telah terlatih bertahun-tahun (dengan program D-2 dan D-4nya) dan belasan doktor, adalah faktor pendukung yang sangat penting, dalam terwujudnya Fakultas Pertanian Terpadu. ► (Sumber Ensiklopedi TI)

2 Comments:

Blogger Tiar said...

Salam,
Saya sebenarnya sangat tertarik untuk bisa berkunjung ke UAZ dan mungkin untuk merealisasikan semacam internship atau knowledge exchange. ide-ide tentang ppendidikan terpadu di Indonesia sangatlah relevan untuk masa sekarang ini.
Singkat kata, dimana saya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dan juga contact person yang bisa membantu saya dalam hal ini.
terima kasih atas perhatiannya.
Salam.

9:06 PM  
Anonymous Anonymous said...

pemanfaatan limbah ternak untuk bio gas sangat baik untuk kebutuhan memasak hingga listrik

8:44 AM  

Post a Comment

<< Home